Kodam Sriwijaya Harus Antisipasi Situasi Kritis Pemilu
Wakil Ketua Komisi I DPR Mayjen (Purn) Asril Hamzah Tanjung. Foto: Tasya/jk
Wakil Ketua Komisi I DPR Mayjen (Purn) Asril Hamzah Tanjung mengingatkan Kodam II/Sriwijaya untuk terus mengantisipasi adanya situasi rawan hingga kritis saat Pemilihan Umum (Pemilu) berlangsung. Mengingat Sumatera Selatan berada di urutan teratas Indeks Kerawanan Pemilu (IKP). Hal ini ditekankan karena ada potensi kelompok yang menolak hasil Pemilu, yang dapat memicu perselisihan dengan kelompok lainnya.
“Memang dimana-mana ada kelompok itu (kelompok yang menolak hasil Pemilu). Apalagi Sumatera Selatan ini, dalam segi IKP-nya termasuk urutan keempat di Indonesia setelah Jakarta, Aceh, Medan, nah termasuk di sini, itu memang ada dan tidak bisa dihindari,” terang Asril usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI dengan Pangdam II Sriwijaya, di Makodam II/Sriwijaya, Palembang, Sumsel, Senin (18/2/2019).
Oleh karena itu, legislator Partai Gerindra ini mendorong adanya kerja sama dengan pihak intelijen, baik dengan Badan Intlijen Negara (BIN) ataupun intelijen di Kodam, sehingga dapat bersama-sama memantau situasi dan kondisi terkini jelang Pemilu secara menyeluruh. Hal ini untuk mewaspadai adanya kecurangan ataupun potensi kericuhan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan daerah setempat.
“Untuk itulah kita perlu kerja sama, terutama dengan intelijen. Ini kan ada juga BIN Daerah, mereka kan juga tetap harus berkoordinasi. Intelijen di Kodam juga banyak, mulai dari Kodam sampai ke Danramil ada intelijen kita. Itulah gunanya untuk memantau setiap saat, sehingga itu bisa kita waspadai kalau timbul macam-macam, tapi sementara belum ada,” analisa Asril.
Asril juga mengapresiasi Kodam II/Sriwijaya yang saat ini sudah aktif untuk mengecek dan memonitor situasi keamanan di seluruh wilayah Sumsel. Ia menerangkan TNI tak hanya memantau situasi keamanan wilayah, tetapi juga turut berperan aktif dalam pemberantasan narkotika. Mengingat Palembang menjadi daerah yang dimanfaatkan oknum untuk mendistribusikan narkotika ke daerah lainnya.
“Kita perlu waspada. Kita jangan sampai nunggu itu muncul, baru itu nanti jadi masalah. Kita aktif sekarang, jemput bola, dicek kemana-mana. Saya lihat Kodam cek itu kemana-mana, saya monitor seperti itu, cek sana cek sini, di mana-mana ada. Nah itu juga karena di sini kan juga termasuk daerah rawan narkotika,” tandas Asril.
Legislator dapil Jakarta I ini pun berpesan kepada Pangdam II/Sriwijaya dan jajarannya untuk lebih aktif lagi dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya. Ia pun mengingatkan tentang situasi di tahun politik yang cepat sekali berubah, jika tidak diwaspadai maka saat ada perubahan dapat diantisipasi dengan baik. (nap/sf)